Hikmah hidup Sederhana dan Qonaah Ala Rasulullah SAW.
Teman2 sudahkah membaca tulisan yang terlampir di bawah?
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=832677461177341&id=100033052842305&mibextid=Nif5oz
Intinya, jaman now, orang2 yang tampil dan "tampak" kaya, biasanya lebih dihargai dan selalu dipuja puji. Sebaliknya yang tidak seperti itu selalu dinomor bungsukan.
Bahkan mendapatkan perlakuan yang jauh dari baik. Biasanya ini memang lumrah terjadi di berbagai grup WA keluarga.
Alhamdulillah keluarga besar saya tidak demikian, meskipun keluarga Minang jaman now (yg menurut suami rata2 begitu juga). Keluarga kami tak pernah menilai orang dari hartanya.
Di postingan tersebut, banyak yang berkomentar ini lah efek hidup materialistik, kapitalis dan bla2...
Tenang, tulisan saya tidak akan memperpanjang daftar komplain terhadap kehidupan jaman now.
Saya hanya ingin mengajak sahabat semua, untuk kembali terpesona dengan mengkaji ajaran2 dan warisan yang ditinggalkan Rasulullah pada umatnya.
Yang Masyaallah, benar2 bisa melindungi kita dari kerasnya jaman, saat kita menggenggamnya kuat untuk terus dipraktikkan dalam keseharian.
Apa itu?
Hidup sederhana, minimalis, zuhud dan qonaah.
Maaf sebelumnya, saya bukan ustadzah, bukan anak pondok, dan embel2 lainnya.
Saya hanya seseorang yang suka belajar, merenung, dan mengaitkan benang merah sambil bertanya pada beberapa guru. Bahasa guru sayanya berkontemplasi.
Kembali ke laptop.
Jadi apa yang harus kita lakukan dalam menghadapi kondisi jaman now yang semakin parah matrenya??
Santai sahabat..
"ruh tak pernah salah gaul" begitu kata ustad Aad dan ust Harry.
Masih banyak kok yang kaya tapi humble. Rendah hati dan tak pernah memandang orang dari kekayaan.
Pengalaman pribadi saya.
Jika kita menyetting frekuensi kita di posisi qonaah, low profil. Berusaha tulus dan berusaha untuk tidak menilai orang dari harta dan penampilannya.
Insyaallah kita akan selalu bertemu orang2 baik, sekalipun mereka hebat sekali, tapi masyaallah rendah hatinya menyejukkan.
Enaknya berpenampilan sederhana, orang yang terbiasa memandang dan menghormati orang lain berdasarkan kebendaan yang melekat di badan, jadi auto minggir. Hehe.
Yang mendekat Insyaallah hanya orang2 tulus🤗. Bukankah inilah yang sangat susah ditemukan jaman now?
Orang² yang mendekat pada kita dg ketulusan hati?
Bukankah di dalam beberapa kisah, justru para lelaki kaya raya sengaja menyamar jadi orang biasa agar bisa menemukan orang-orang yang tulus?
Orang-orang yang tulus.
Mereka adalah orang² yang sama sekali tak bisa dibeli dengan kekayaan sebesar apapun.
Jadi, Biarkan sajalah mereka yg matre itu, sejatinya mereka sendiri sedang berjuang keras memikirkan tagihan dan hutang yang menumpuk demi melengkapi harga benda2 (yang fantastis) agar orang2 terpukau pada mereka.
Gak percaya? Telaah saja kehidupan perekonomian mereka. Tampil mevvah itu butuh modal yang tidak sedikit.
Prinsipnya:
Siapa saja yang mendekat pada kita karena kebendaan yg melekat, mereka dijamin ga tulus. Hehe.
Menurut saya inilah satu lagi hikmah gaya hidup sederhana dan qonaah warisan Rasulullah : kita jadi lebih mudah menemukan orang² yg tulus. Setuju? Silahkan uji cobakan sendiri🤗.
Subhanallah, semoga dengan bertambahnya hikmah yang kita temukan dari gaya hidup yang diwariskan Rasulullah akan menambah ketakjuban dan mengokohkan fitrah keimanan kita.
Islam itu indah, islam itu rahmatan lil alamin, ajarannya tak mengenal masa kadaluarsa.
-Elsa Mur (Bundo Syafiq)
Padang, 4 Januari 2023.
#belajarhidupqonaah
#470kata
=============
0 Komentar