CYB #3 : Narasi bab 2 "Pahami Hakikat Anak"


 

Narasi bab 2 : Pahami Hakikat Anak.


Di Bab 2, kita disadarkan kembali bahwa anak adalahbenar2-benar pribadi utuh. Mereka bukan kertas kosong, bukan binatang, bukan mesin, apalagi plastisin atau adonan kue.



 Tetapi mereka manusia, yang terlahir sebagai pribadi yg memiliki keunikan dan aneka potensi baik dan juga potensi buruk.


Sebagai pribadi unik, setiap anak memiliki jiwa yang memiliki pikiran dan perasaannya sendiri.


Ini membuat kita tak bisa memperlakukan mereka sesuka kita.


 Kita tak bisa asal menjejalkan apapun pada jiwanya sesuka kita. Kita harus memperlakukan mereka dengan penuh respek, berkesadaran dan penuh tanggung jawab. 


Karena ia adalah titipan Tuhan dan masyarakat yg kelak mau tidak mau harus kita lepas untuk hidup mandiri.


Tugas kita sebagai orang tua adalah memperlakukannya sebagai pribadi yang utuh, sambil terus membiarkan potensi2 baiknya mekar tanpa harus menjejali, hanya sebatas memantik.


Ia memiliki kecenderungan untuk tumbuh menjadi baik ataupun buruk. 


Tapi kita tak perlu terlalu khawatir.


 Karena sebagai orangtua kata Charlotte Mason kita hanya perlu selalu memaparkannya dengan aneka ide-ide positif dan inspirasi agar potensi baik yang ada dalam jiwanya semakin terpantik dan semakin bersinar.


 Sambil hari demi hari pengasuhan dan pendidikannya kita jalani dg pengamatan cermat yang berkesadaran penuh dan terus melatihkan berbagai kebiasaan baik padanya.


Mungkin di perjalanan, akan beberapa kali anak melenceng dari aturan Tuhan atau aturan Masyarakat. Memang alaminya anak masih lebih besar kehendaknya dibanding kekuatan kesadarannya.


Tugas kitalah sebagai orang tua untuk terus melatihkan pada anak kebiasaan taat pada kebenaran Tuhan bukan pada kebenaran relatif apalagi kebenaran subjektif.


Kita perlu terus menekankan pada anak, hendak seperti apapun kelak dirinya tumbuh, ia harus selalu taat pada hukum Tuhan dan hukum alam. Karena hanya dengan cara itulah hidupnya akan bisa bahagia, bisa wonderful dan bermakna.


Refleksi kami selama 10 tahun lebih menjadi orang tua khususnya saya sebagai ibu.


Sejak awal kebetulan saya sudah terpapar materi bahwa anak adalah pribadi yang utuh. Kita harus mendengarkannya dengan penuh respek dan menghargai pendapatnya.


Namun dalam penerapannya, tantangannya tidak mudah, karena warisan pengasuhan setengah otoriter dari ortu masih mewarnai sebagian besar respon impuls saya pada anak-anak.


Semoga dengan terus belajar dan berlatih, kami sebagai orang tua bisa mengemban nilai2 yg diharapkan Charlotte mason ada pada setiap orang tua. 

Sehingga anak-anak kami bisa menjadi pribadi utuh yang tumbuh sesuai dengan maksud penciptaannya.

Posting Komentar

0 Komentar