CYB #10 : Narasi Bab 9 Bagian 1 "Belajar Seni Menemani Belajar"





Belajar seni menemani belajar

Cara mendidik kita dipengaruhi oleh keyakinan kita tentang hakikat seorang anak. Saat anak masih bayak bergantung pada kita seperti saat bayi, mungkin belum terlihat dampak dari pendekatan yang kita pilih.

Saat anak semakin besar akan mulai terlihat siapa.
sebenarnya pemeran utama dalam proses pendidikan. Di mana posisi anak di sana, apakah sebagai objek ataukah sebagai subjek?

Ketika kita menganggap anak adalah kertas kosong yang perlu diisi. Kita beranggapan anak adalah pribadi yang harus diisi dan tak mampu mencerna sendiri pengetahuan yg menghampirinya.
Kita ortu atau guru akan sibuk ikut campur, mengintruksi, menawarkan bantuan dan sejenisnya agar si anak tidak tersesat. 
Hal ini akan menyedot waktu, tenaga dan pikiran dari ortu ataupun guru.

Berbeda dg pandangan di atas. CM justru beranggapan bahwa anak adalah pribadi utuh. Jiwa anak seperti halnya raganya memiliki kebutuhan untuk bertumbuh.
Anak sangat mampu untuk mencerna pengethuan sendiri dan membuat jiwanya bertumbuh. Pertumbuhan hanya bisa terjadi dari dalam keluar (inside out).

Aneka upaya outside in, hanya akan menjadi hiasan di luar diri anak, yang akan mudah hilang karena tidak menjadi bagian vital identitasnya.

Ketika benak anak menemukan ide berharga, otomatis benaknya akan bekerja, bernalar, mengimajinasikan, menjalin benang merah dari berbagai ingatan untuk mengolah ide tersebut.

Benak anak harus mencerna sendiri ide itu jikatidak, benak akan melemah dan berhenti berfungsi.

CM mengajak kita untuk sesedikit mungkin campur tangan dalam proses pendidikan anak. kita hanya perlu menyajikan ide terbaik untuk mental anak.

✅️anak-anak harus bertanggung jawab dlm proses belajarnya
✅️beri anak kesempatan menggarap sendiri pelajarannya

Yang perlu kita lakukan adalah memberikan simpati dan sesekali membantu anak jika ia butuh kejelasan. Sesekali kita bisa Memperluas sudut pandangnya dan mengarahkannya.

Intinya, biarkan guru mengaja lebih sedikit dan murid belajar lebih banyak.

Pendidikan yang sejati bersifat swadaya dari siswa. Tak ada pengajaran atau informasi yang bisa menjadi milik Kita kecuali benak kita telah mengolahnya.

Jika tidak seperti itu, maka pengajaran2 hanyalah sebagai hiasan luar yang mudah hilang dari benak anak.



Hukum emas Comenius menuntut ortu dan guru belajar seni menemani belajar. Cm menyebutnya seni menyingkir atau masterly inactivity.
Artinya ortu tahu kapan harus camlur tangan, kapal.diam
 Yaitu jalan tengah antara mendominasi dan membebaskan.

Sebagai pemangku otoritas, kita selalu berada do tengah antara posisi diktator dan permisif. CM melarang kita untuk dominan tapi juga melarang kita untuk permisif. 


Caranya dengan cara Mengawasi dari belakang tetapi tetap mengayomi.
Biarkan anak berefleksi dan bergulat dg pikiran. Semakin sedikit kita ikit campur semakin baik hasilnya untuk anak.


Posting Komentar

0 Komentar