Solo, Jogja dan Para Coach (Perjalanan Belajar menjadi Ibu homeschooler selama 5 tahun terakhir)


Selama 5 tahun belakangan ini saya fokus belajar segala hal terkait persiapan proses homeschooling dan juga cara bertumbuh menjadi ibu yang lebih baik.

 Khususnya tentang bagaimana supaya bisa mendampingi keseharian homeschooling bersama anak-anak. Agar saya bisa terus bertumbuh menjadi orang tua yang lebih baik, lebih berkesadaran dan lebih berwelas asih pada anak-anak.

Jika sebelum 2020 saya sering belajar secara serabutan di sana sini. Sejak tahun 2020 saya belajar di Rumah Inspirasi yang didirikan oleh Mas Aar dan mbak Lala.

Saya mulai ikut kelas saat kami sekeluarga masih tinggal di depok di tahun 2018 yaitu Kelas Keterampilan Dasar Anak.
Perjalanan belajar saya terus berlanjut di 2020 awal saya ikut kelas Coaching, saat itu bertepatan dengan kami pindah ke Balikpapan. kebetulan teman-teman di Rumah Inspirasi juga tidak ada kopdarnya karena memang lagi pandemi covid.

Kemudian di tahun 2021, saya tetap lanjut ikut Coaching Lanjutan bertepatan di ujung tahun itu kami pindah ke Padang, dan terakhir di pertengahan 2024 saat pindah ke kota Solo pun saya masih setia menjadi member Coaching Lanjutan di Rumah Inspirasi.

Sebagai keluarga nomaden, pilihan homeschooling ini sangat memudahkan dan membuat kami bisa lebih fokus pada hal-hal yang menurut kami lebih esensial.

Kami juga jadi tidak terlalu bergantung pada komunitas offline, karena kemanapun kami berpindah selalu ada teman-teman di grup Coaching lanjutan yang menemani segala gundah gulana proses homeschooling kami (lebih tepatnya saya pribadi, kalau suami jarang galau).

Rasanya waktu berjalan begitu cepat, walau begitu banyak pelajaran yang saya dapatkan dari belajar di Rumah Inspirasi, rasanya tetap kaget waktu menyadari ternyata saya sudah 5 tahun belajar di sana. 

Saya merasa Rumah Inspirasi yang berisi para mentornya yaitu Mas Aar dan Mba Lala beserta admin dan teman-teman seperjalanan, sudah menjadi seperti keluarga sendiri.
Di sana tidak hanya belajar Hal teknis terkait homeschooling, tapi semua ilmu-ilmu koentji dan akar, yang ketika diterapkan tak hanya membuat proses homeschooling kita lebih terkelola tetapi juga membuat kita sekeluarga bertumbuh menjadi lebih baik dari tahun ke tahu, kalau kata mas aar, terus bertumbuh selapis demi selapis.

Hal ini membuat rasanya saya bisa kuat untuk terus melanjutkan perjalanan homeschooling bersama anak-anak, walau seringkali tidak mudah. 

Mengingat aneka kekurangan yang melekat pada diri saya dan juga aneka tantangan yang hadir silih berganti menguji kekuatan hati saya.

Saya beruntung, selalu ada keluarga besar Rumah Inspirasi yang selalu siap sedia menjadi tempat mengadu tentang segala hal yang menjadi tantangan saya dalam proses homeschooling keluarga kami.

Dari Rumah Inspirasi, baik dari Mas aar atau pun dari teman-teman di sana, saya jadi terhubung untuk bisa belajar juga dari Mba Ellen Kristi. 

Sejak 2022, saya pun mulai ikut kelas-kelasnya Mba Ellen, mulai dari kelas Habit Trainer, berlanjut dengan kelas Manajemen Emosi, lalu kelas Habit of Attention, dilanjutkan dengan kelas Daily Mindfullness, kemudian kelas Komunikasi Empatik Otentetik dan saat ini sedang mengikuti kelas Inheritate Family Trauma. Kesimpulan saya, setelah ikut berbagai kelas mba Ellen, asli, seperti halnya kelas-kelas yang ada di Rumah Inspirasi, kelas-kelasnya Life Changing sekali.

Bedanya, di rumah inspirasi semua teorinya yang diberikan ke kita Adalah saripati, inti koentjinya, seperti misalkan “nafas sadar”.

yaitu sebuah cara bernafas sederhana yang bisa menjadi jalan pintas agar kita langsung bisa eling walau dalam kondisi sehectic apapun.

Nafas sadar ini yang saya terapkan tidak hanya dalam menjalani keseharian dengan anak-anak (agar tidak jadi bundo T-rex), saat proses gentle birth anak ke 4 (yang ujung2nya jadi lahiran sendiri lagi dengan tenang, karena saking bikin nyaman dan tenangnya si nafas sadar). 

Bahkan nafas sadar juga saya terapkan untuk melawan rasa takut saya yang sudah 15 tahun belajar menyetir (mobil manual) gagal terus untuk bisa berhasil.

 Saat saya terapkan nafas sadar, kepanikan saya jadi mereda, otak PFC jadi aktif sehingga saya bisa mengendalikan keadaan dengan baik. 
Saya sendiri benar-benar sudah setengah hopeless tak akan pernah bisa menyetir mobil.
Dengan Nafas sadar, ternyata saya bisa.

Bagaimana teknik nafas sadar itu?

Ada di link postingan ini :


Sementara di kelas-kelasnya Mba Ellen, kita belajar lebih dalam baik tentang Nafas sadar yang diajarkan dalam kelas Mindfullness, bagaimana cara melatihkan kebiasaan baik dengan lebih mendetail. Bagaimana melatih fokus dan menata manajemen waktu dengan lebih disiplin di kelas Habit of Attention. 

Bagaimana melatih dan menjaga emosi agar bisa lebih dewasa dan terkelola serta praktik kesehariannya ada diajarkan di kelas Mendewasakan Emosi.

Bagaimana bisa berkomonukasi dan lain sebagainya.

Selanjutnya di akhir 2024 hasil dari terus berbagi cerita dengan sahabat-sahabat dari Rumah Inspirasi, saya pun ikut kelas sosialisasi Charlotte Mason dan berlanjut pada menuntaskan kelas Cinta Yang Berpikir Bacth 6 hingga akhirnya saat ini saya bergabung dengan CMID Solo Raya.

Hal menarik lainnya yang menjadi sorotan saya adalah, dulu saat masih di Padang, saya merasa para Orang-orang terkemuka di bidang parenting itu rata-rata berdomisilinya di Jakarta. 

Ternyata ketika kami penempatan Depok, memang sebagian besar guru parenting saya ada di Jakarta. Tapi coach saya di Rumah Inspirasi, yaitu Mas Aar dan Mba Lala ada di Semarang, begitu juga Mba Ellen yang berdomisili di Semarang.

Meskipun kami sekeluarga kadang jalan-jalan ke Semarang. Rasanya akan sulit sekali untuk datang ke Semarang dan bisa bertemu beliau para coach Homeschooling saya. 

Eh, Allah memang Maha Baik. Di tahun 2024 kemarin kami dipindah ke Solo. Solo dan Semarang hanya kurang dari 2 jam perjalanan.

Siapa sangka, ada beberapa kali ada acara di Jogja, herannya selalu di Jogja. 
Acara-acara itu membuat saya bisa bertemu Mas Aar dan Mba Lala serta Mba Ellen di acara berbeda.

Selama ini sudah selalu bertemu online secara rutin via zoom. Senang sekali rasanya bisa bertemu mereka secara offline.

Posting Komentar

0 Komentar